Saturday, December 20, 2014

Sejarah Gallery Art Semarang

Di lokasi ini, tahun 1822 (dulu dikenal sebagai Jalan Paradeplein Utara Blok LA No.5) merupakan bangunan dua lantai tempat tinggal Pastour L. Prinsen dan tempat ibadah umat Katolik sebelum Gereja Gedagan didirikan (tahun 1875).

Bangunan ini kemudian diruntuhkan dan dibangun gedung baru pada tahun 1918. Gaya arsitekturnya sedikit terpengaruh oleh gaya Spanish Colonial dan tidak mempunyai halaman. Tepat di depannya adalah Paradeplain, taman yang sering dipakai oleh serdadu-serdadu Belanda berparade dan terletak di tepi jalan Anyer Panarukan yang dibangun Deandles tahun 1811.

Perusahaan asuransi pertama di Indonesia “De Indishche Lloyd” milik Oei Tiong Ham Concern merupakan kantor pertama yang menempati gedung ini pada tahun 1937. Pengusaha pribumi terkemuka di Semarang, Tasripin tercatat pernah mengambil alih kepemilikan bangunan ini, dan dalam perjalananya pernah disewakan sebagai gudang, dealler motor dan kantor perusahaan besar farmasi tempo. Terakhir pabrik sirup Fresh menggunakannya sampai tahun 1998. Tahun 2007 Chris Dharmawan melakukan konservasi dan tahun 2008 dipergunakan sebagai Semarang Art Gallery. Baca Eksotis dan Seksi, Pesona Gallery Art Semarang.

No comments:

Post a Comment