Friday, January 2, 2015

Komunitas Harapan: Berbuat Baik Harus Nekatzz!

Komunitas Harapan


Di zaman yang sudah maju dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, sangat jarang ditemui masyarakat yang masih memberikan perhatian kepada lingkungan sekitarnya. Apalagi peduli terhadap sikap moral dan norma yang berlaku. Di sekolah formal pun pembelajaran mengenai sikap moral dan norma sangat minim ditambah perkembangan zaman menjadikan pembelajaran tersebut mudah luntur.

Namun, di era globalisasi seperti ini ternyata masih ada orang-orang yang peduli dengan nasib generasi muda Indonesia. Salah satunya adalah Agung Wong. Dia mendirikan Komunitas Harapan pada 2 Januari 2013 lalu karena keprihatinannya atas kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang dekat dengan Pasar Johar. Karena pengaruh lingkungan dan kesibukan orang tua yang bekerja di pasar menjadikan anak-anak tidak menghormati orang yang lebih tua, mengasihi yang lebih muda, dan sering berkata yang tidak sepantasnya.

Agung Wong mengaku bermodal nekat untuk mendirikan komunitas ini. Pada awalnya ia berjuang sendirian seperti mengajak anak-anak di lingkungannya untuk belajar sikap moral dan norma-norma serta ketrampilan bersamanya. Lambat laun, bergabunglah beberapa relawan mahasiswa yang ikut membantu di Komunitas Harapan ini. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari perguruan tinggi di Semarang, diantaranya dari Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Semarang. 

Usahanya untuk membantu anak-anak tidak berjalan mulus. Pemerintah memberikan dana untuk memperlancar kegiatan di Komunitas Harapan, namun hal tersebut menimbulkan pemikiran negatif dari masyarakat sekitar bahwa Agung memanfaatkan anak-anak untuk mendapatkan uang. Seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat mulai memahami tujuan yang sesungguhnya dari Komunitas Harapan dan memberikan dukungan.

Anak-anak yang belajar bersama di Komunitas Harapan ini berjumlah 70 orang dan semuanya telah menempuh pendidikan formal, mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, terkadang tidak semua anak datang belajar dan Agung tidak ingin memaksa mereka karena menurutnya, anak yang ingin belajar pasti akan datang tanpa disuruh.

Kegiatan belajar di Komunitas Harapan dilaksanakan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 16.00 WIB di Komunitas Harapan I dan atau Komunitas Harapan II. Agung menjelaskan bahwa tempat kegiatan belajar akan dilangsungkan berdasarkan jumlah relawan dan anak-anak yang datang. Sekretariatnya bertempat di Kampung Sumeneban 104 RT 03/ IV Kelurahan Kauman, Semarang. Menurut Agung Wong, “Berbuat Baik Harus Nekatzz!”

2 comments:

  1. Terima kasih atas apresiasi dan kenekatannya dalam menebarkan virus kebaikan, maturnuwun sampun njagong wonten ing Komunitas Harapan, salam Nekatzzz !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih juga atas inspirasi nekatzzz-nya Mas ^^

      Delete